Kondisi itu membuat penumpukan kendaraan dari dua arah. Kemacetan
panjang pun tak terelakkan. Antrian mobil pribadi, angkot, becak bermotor
hingga sepeda motor menumpuk panjang hingga ke Simpang Jodoh. Melihat macet
yang panjang, Yudhistira pun membelokkan sepeda motornya ke salah satu kios
sepatu di kawasan itu. Kebetulan, pria yang akrab disapa Yudi ini sedang
membawa pacarnya, Dwi. "Mumpung di sini murah-murah, dari pada antri
macet kan lebih baik berhenti sebentar sambil lihat-lihat, kalau cocok ya
dibeli," kata warga Pasar III Tembung ini.
Yudi dan Dwi mengaku kerap berkunjung ke Simpang Jodoh Tembung. Di sepanjang
jalan ini, terdapat kios kios dan lapak.. Selain banyak pilihan yang bisa
dibeli, kawasan ini juga asyik untuk memburu kuliner seperti rujak dan makanan
lainnya. "Biasanya kalau malam-malam tertentu di Simpang Jodoh ini pasti
macet, tidak hanya pas kebetulan kereta api melintas tapi karena banyaknya
pedagang dan pembeli di tempat ini sehingga membuat macet," beber pria
27 tahun ini lagi.
Pasar VII Simpang Jodoh memang wilayah yang paling strategis di antara
pasar-pasar lainnya. Di sini semuanya ada. Mulai dari mini market
(Indomaret/Alfamart) sampai super market (Jodoh Center). Pedagang di sini
tidak melulu menjual pakaian saja. Bermacam dagangan lainnya seperti
sepatu/sendal, ponsel murah, makanan dan minuman, grosir hingga buah-buahan.
"Kalau dulu katanya di Tembung itu sunyi tapi sekarang udah beda sekali,
bahkan harga tanah aja di kawasan ini sudah selangit.
Sebelum namanya Pasar Simpang Jodoh, daerah ini sudah dikenal sebagai tempat
kawasan niaga. Maka tak heran kawasan ini menjelma menjadi kawasan padat
berbagai macam pedagang hingga tumpah ruah memenuhi jalan. "Pada tahun
80'an memang belum begitu ramai tapi sudah terkenal dengan pasar rujak
Simpang Jodoh
Berkembangnya zaman, sebutan pasar kaget pun otomatis berubah. Malah saat ini
sudah menjadi pasar permanen dengan berdirinya kios-kios permanen di Simpang
Jodoh hingga memasuki kawasan Jalan Pasar VII tersebut. "Kalau dulu
pasarnya kaget, di hari tertentu baru ada. Tapi kalau sekarang kan setiap
saat ada, bahkan pedagang sepatu ada yang buka sampai 24 jam," tandas
Suryadi.
Sejatinya, kehadiran pasar kaget punya dampak positif terhadap perekonomian
di suatu daerah. Keunikan Simpang Jodoh yang memang punya spesialisasi
menjual barang tertentu tentunya menjadikan kawasan Simpang Jodoh strategis.
Bertambahnya pasar kaget di kawasanSimpang Jodoh itu menunjukkan aktifitas
ekonomi di Tembung mengalami peningkatan. Ini bisa ditelusuri dari
pengunjungnya yang bukan hanya dari sekitar Tembung melainkan dari Deli Tua,
Marelan bahkan Martubung.
Sedang sisi negatifnya adalah akan menjadi masalah bila tidak dikelola dengan
baik. Kehadiran pasar kaget di badan jalan akan menimbulkan kemacetan.
"Padahal kalau kita lihat Tembung memiliki infrastruktur yang pas-pasan
padahal jalanan menuju daerah tersebut justru diisi oleh truk-truk besar. Ini
perlu perhatian pemerintah. Ciptakan lokalisasi pasar kaget yang lebih
humanis," ucap Gunawan yang juga Ekonom Multismart ini.
|
0 comments
Post a Comment