Saturday, September 3, 2016

sejarah SIMPANG JODOH kawasan Unik di Tembung

    Assalamualaikum
  Selamat Pagi Sahabat Blogger…

Kali Ini kita akan membahas ke unikan salah satu Tempat Yang ada di Tembung, Sumatera Utara Yaitu SIMPANG JODOH.

  Berikut ini lah sejarah tercipta nya kawasan wilayah simpang jodoh Tembung.
Pada 18 Mei 1875, Deli Maatschappij membuka perkebunan Bandar Klippa di Kampung Tembung dan sekitarnya dengan luas 2000 bidang. J.B.Droste diangkat sebagai administrator pertama perkebunan ini oleh Deli Mij. Pada 1888, J.B.Dros
te digantikan oleh H.C.M.Brouwer Ancker sebagai administrator…


Pada 1881, kebun ini mempekerjakan 344 orang kuli kontrak dengan hasil pada tahun itu sebanyak Fl.224.750…

Pada masa HCM Brouwer, jumlah lahan meningkat menjadi 3000 bidang. Hasil yang diperoleh pada masa itu sebesar Fl.483.688 dgn jumlah kuli kontrak sebanyak 724 orang dan 200 orang pekerja tempatan.

Pada tahun 1905, Deli Maatschappij menyatukan perkebunan Timbang Deli dan Perkebunan Bandar Klippa dengan luas tanah konsesi sebesar 5000 bidang tanah. Pada masa ini sudah 410m2 lahan dari 6000m2 lahan yg telah digarap. Hasil yang diperoleh sebanyak 3580 pikul dengan jumlah kuli kontrak sebanyak 913 orang dan 139 orang kampung.


Wilayah yang kini disebut Simpang Jodoh, dulu adalah daerah tembung pekerja perkebunan & orang kampung.
Saat usai panen padi, orang kampung Mengirik Padi di tempat ini, tak jarang jodoh bersua saat acara mengirik padi…


Bagi pekerja perkebunan, saat Gajian Besar, malamnya mereka ke Simpang Jodoh, menghibur diri, jodoh pun bersua ditempat ini pula.


Di awal dekade 1950-an, tempat ini masih tetap dikunjungi pada malam kamis & malam ahad. Maka muncullah penjual Rujak dari etnis Melayu tempatan. Pedagang memakai lampu suluh untuk membuat penerangan perniagaannya…

Para pencari jodohpun semakin berduyun-duyun tebar pesona di kampung itu…


0 comments

Post a Comment